Mahmud
Jauhari Ali (MJA) lahir di Banjarmasin. Tulisan-tulisanya pernah
dimuat di surat kabar harian, majalah, tabloid, jurnal ilmiah, dan beberapa
laman kebahasaan dan kesastraan. Ia Juga mengelola laman pribadinya di www.mahmud-bahasasastra.co.cc. atau www.mahmud-bahasasastra.blogspot.com. Laman itu pulalah yang mengantarkannya sebagai Juara II Tingkat Nasional
dalam Lomba Blog/Laman Kebahasaan dan Kesastraan yang diselenggarkan oleh Pusat
Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), Jakarta dan Balai
Bahasa Bandung tahun 2009.
Buku-buku
karangan tunggalnya yang telah terbit adalah Lingkar Kata, Kupu-Kupu Kuning, Demi Pernikahan Adik, Menanti Tamu Lebaran, Bulan di Padang
Lalang, Imanku Tertelungkup
di Kakinya, Lelaki Lebah, Selia,
Cinta di Tepi Geumho, Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul, Galaupolitan,
Sebait Cinta di Bawah Langit Kairo, My Love Is A White
Hacker, Cinta di Tepi Gaza, The Sweetest Heart, A
True Love in Baghdad, The Miracle of
Love, My Restaurant, My Love,
and My Future, Pahari, Dear Coboy Junior: Wait Me in Your
Concert, Dear Coboy Junior (2): I Will Always Support You, Teror
Tengah Malam, Ganteng-Ganteng
Setan, Pacar ke-13, 13 Kisah Horor di Asrama, dan 13 Kisah Horor Malam Jumat Kliwon. Dia juga mengeditori kumpulan cerpen Senja di Teluk Wondama yang memuat 11 cerpen pilihan
bertema bahasa dari seluruh Indonesia.
Salah
satu hasil kerjanya, sejak 2006, bersama para pakar leksikostatistik dan
dialektometri telah dijadikan sebuah Peta Bahasa resmi di Indonesia pada tahun
2008.
Karya-karyanya
juga dimuat dalam beberapa antologi bersama, di antaranya Di Merah Fajar Esok
Pagi (antologi bersama
Komunitas Sastra Indonesia Cab. Kertak Hanyar), Risalah Penyair Gila (antologi esai bersama Ahmadun
Yosi Herfanda, dkk), Doa Pelangi di Tahun
Emas (antologi puisi Aruh
Sastra 2009 bersama Arsyad Indradi, dkk), Menyampir Bumi
Leluhur (antologi puisi Aruh
Sastra 2010), Menjaring
Cakrawala (antologi puisi
bersama Isbedy Stiawan ZS, dkk), Kalimantan
dalam Puisi Indonesia (antologi
puisi Dialog Sastra Se-Borneo—Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam
bersama Korrie Layun Rampan), Akulah Musi (antologi puisi Pertemuan Penyair
Nusantara V2011—Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan
Thailand), Seloka
Bisu Batu Benawa (antologi
puisi Aruh Sastra 2011), Beranda Rumah Cinta (antologi puisi bersama Dimas
Arika Mihardja, dkk), Tuah
Tara No Ate (antologi
sastra Temu Sastrawan Indonesia IV, Ternate, 2011), Suara 5 negara (antologi puisi bersama perwakilan
penyair lima negara di Asia Tenggara), Sungai Kenangan (antologi puisi Aruh Sastra Kalimantan
Selatan 2012), dan Sauk Seloko (antologi puisi Pertemuan Penyair
Nusantara VI 2012—Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan
Thailand ).
Makalahnya
berjudul Bahasa Indonesia,
Film Nasional, dan Generasi Bangsa dimuat
di majalah Nawala, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta tahun 2008. Pada tanggal 16—18 Mei
2008 menjadi pemakalah dalam Seminar
Bahasa Nasional di
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ia diundang pula oleh pihak Universiti
Malaysia Sarawak untuk menjadi pembentang/pemakalah dalam Konferensi Antaruniversiti
Se-Borneo IV tahun 2008 (makalah
yang diterima adalah Peranan
Mamanda terhadap Eksistensi Bahasa Banjar).
Dalam Kongres Bahasa tahun
2008, makalahnya berjudul Mantra Banjar: Bukti
Orang Banjar Mahir Bersastra Sejak Dahulu diterima
sebagai makalah kontribusi. Makalah itu juga diterima dalam Persidangan Seni
Kebangsaan 2009 di Universiti
Malaysia Sabah dan dimuat dalam Jurnal Meta Sastra,
Bandung.
Sebagian karyanya dijadikan bahan penelitian dan skripsi,
diantaranya adalah, Konsistensi
Keimanan Tokoh Utama pada Novel Sebait Cinta di Bawah Langit Kairo Karya Mahmud Jauhari Ali
dengan Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Suatu Kajian Bandingan (Beta Puspa Sari, FKIP,
Universitas Bengkulu), Religiusitas
Tokoh Utama dalam Novel Sebait Cinta di Bawah Langit Kairo Karya Mahmud Jauhari Ali Suatu
Tinjauan dari Sudut Pandang Psikologi Agama (Ireb
Intan Putri, Hasnul Fikri, dan Dainur Putri, Jurnal FKIP, Universitas Bung Hatta), Konsep The 7 Islamic Daily Habits
dalam Novel Pahari Karya Mahmud Jauhari Ali (Nailiya Nikmah, Jurnal FKIP,
Universitas Negeri Borneo, Tarakan), Analisis Kajian Semiotik dalam Novel Sebait Cinta Di Bawah
Langit Kairo Karya Mahmud Jauhari Ali (Mawaddah Warohmah
Azhari, FKIP, Universitas Islam Riau), Analisis
Psikologis Tokoh dalam Novel Sebait Cinta di Bawah Langit Kairo Karya Mahmud Jauhari Ali (Hendra Jayadi, STKIP PGRI Banjarmasin), Kajian
Etnografi Terhadap Novel Sepasang Matahari Karya Mahmud Jauhari Ali, (Rahmayana, STKIP PGRI Banjarmasin), Kritik Sastra Feminis dalam Novel
Cinta di Tepi Gaza Karya Mahmud Jauhari Ali (Jonika, STKIP PGRI Banjarmasin), Nilai-nilai Moral pada Novel Sebait
Cinta di Bawah Langit Kairo Karya Mahmud Jauhari Ali (Izzatul Yazidah, STKIP PGRI Banjarmasin), Warna Lokal Kalimantan dalam
Novel Lelaki Lebah Karya Mahmud Jauhari Ali (Julia Ellysa, STKIP PGRI
Banjarmasin), Nilai Moral
dalam Kumpulan Cerpen Imanku Tertelungkup di Kakinya Karya Mahmud Jauhari Ali (Yuli Annisa, STKIP
PGRI Banjarmasin), dan Analisis Konflik Tokoh dalam Novel
Sebait Cinta di Bawah Langit Kairo Karya Mahmud Jauhari Ali (Rina Wulandari, FKIP, Universitas Islam Riau).